🥌 Yang Berarti Menggabungkan Sesuatu Dengan Yang Lain Adalah Lafaz

Pertama lafaz Allah adalah nama bagi sebuah zat (entitas) yang disucikan, dimana tidak ada yang berserikat (serupa) dengannya. Sementara lafal al-Ilah adalah nama yang bisa ditujukan kepada Allah dan selain Allah. Kedua, lafal Allah memiliki makna zat (entitas) yang disembah dengan kebenaran ( al-haq ). Sementara lafal al-Ilah memilki arti zat MaknaTadabbur : Konsep Memahami Ilmu Dengan Hati. Tadabbur merupakan istilah yang datang dari bahasa Arab. Istilah tadabbur merupakan bentuk derivasi dari kata dasar dabara yang artinya melihat apa yang terjadi di balik suatu masalah. Selain itu, kata tersebut juga memiliki makna leksikal "menyuruh (al-amr), dan memerintah (walla) ". pembagianlafadz berdasarkan kejelasan maknanya. I. PENDAHULUAN. Syari'at Islam merupakan pada dasarnya adalah berasal dari Al-Qur'an dan Al-Hadist yang kemudian diperjelas dengan adanya perkembangan zaman yang begitu banyak terjadi suatu maalah baru yamg timbul dalam segala lapangan hidup,yang selanjutnya menuntut hukum dari peristiwa Yangberarti "menggabungkan sesuatu dengan yang lain" adalah lafaz Pak Dudi adalah seorang Hakim yang sukses dalam karir nya. Dia sering menemui kasus sulit bahkan banyak yang menawarkan uang suap kepada Nya. Agar tetap dapat mengamalkan al-Quran dalam kehidupannya Ia harus dapat membedakan perkara yang hak dan batil. Beliau selalu Nakirahberarti kata yang menunjuk pada sesusatu yang umum dan tidak spesifik, sedangkan ma'rifah berarti kata benda yang menunjuk pada suatu hal tertentu ( spesifik ). Adapun dalam Ilmu Tafsir, pengertiannya berarti penggunaan isim nakirah dan ma'rifah dalam al-Qur'an. Dalam ilmu nahwu, nakirah dan ma'rifah terfokus pada objeknya. DidalamUshul Fiqih, Ijtihad memiliki kedudukan yang penting sebagai sumber hukum ketiga, yaitu setelah Quran dan Sunah. Dengan demikian, secara otomatis peran Mujtahid sangatlah penting. Mujtahid harus terus-menerus berijtihad untuk menjawab persoalan kontemporer di setiap zaman, sehingga tidak boleh adanya kekosongan mujtahid dalam setiap zaman. KarenaAl-Qur'an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur'an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. 2. Menurut Al-Asy'ari wafat tahun. 324 H dan beberapa golongan lain. Kata Qur'an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Apalahdayaku, yang lalu telah terjadi, Hari-hari silih berganti, Kini baru aku menyadari, Yang lalu itu adalah berarti. Hadissering dikonotasikan dengan sunnah, secara definisi adalah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi SAW. baik berupa perbuatan, perkataan maupun persetujuan beliau atas segala permasalahan yang terjadi dikalangan kaum muslimin.1 Pada pengertian ini dapat dipahami bahwa hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah yang KataQur'an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain. Yangberarti œmenggabungkan sesuatu dengan yang lain adalah lafaz? Dijawab Oleh : Mas Dean Qiyas: Pengertian, Rukun, Dalil, Unsur, Syarat dan Pembagiannya. Pengertian qiyas secara etimologis kata "qiyas" berarti "qadar" artinya mengukur, membandingkan sesuatu dengan semisalnya. Hasby ash Sidieqy mengartikan qiyas secara bahasa yakni mengukur dan memberi batas. Menurut istilah ahli ushul ialah: "menghubungkan hukum sesuatu k0NCf3S. ar tiya aslam mu ala iku waroh matu welohi wabaro katu maaff kalo salah Ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Alquran. Sabtu , 13 Feb 2021, 0015 WIB republika Unsur penciptaan manusia menurut Alquran ilustrasi Rep Ali Yusuf Red Andi Nur Aminah JAKARTA — Alquran memiliki banyak penamaan selain Alquran sebagai kitab suci umat Islam. Pakar Fiqih Ustaz Ahmad Sarwat Lc. MA mengatakan, ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Alquran. Meski demikian masing-masing tidak menghilangkan isi Alquran. Baca Juga “Sebagian berpendapat bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan mashdar dari fi’il madhi,” katanya dalam bukunya Mengenal Alquran. Hal ini kata Ustaz Ahmad merupakan kebiasaan orang Arab yang dalam masalah gramatika bahasa, selalu mengaitkan nama dan istilah dengan akar katanya. Namun kata dia sebagian ulama ada yang berpendapat lafadz Alquran itu adalah nama asli dan bukan bentukan dari kata lain yang maksudnya tidak punya akar kata. Pendapat pertama menyebutkan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar yang terbentuk dari fi’il madhi sebagai akar katanya. Namun mereka yang mengatakan demikian ternyata berbeda pendapat tentang akar katanya. 1. Qara’a-Yaqra’u = Membaca Al-Lihyani mengatkaan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar dari fi’il madhi Qara’a-Yaqra’u. Maknanya adalah talaa atau membaca. Pendapat inilah yang barangkali paling sering kita dengar dari banyak kalangan. 2. Al-Qar’u yang berarti gabungan Namun pendapat al-Lihyani di atas ditampik oleh Az-Zajjaj. Beliau kata Ustaz Ahmad Sarwat mengatakan bahwa lafaz Alquran itu terbentuk dari asalnya yaitu al-qar’u yang bermakna al-jam’u yang artinya kumpulan atau gabungan. Wazan-nya adalah fu’la’ sebagaimana lafadz ghufran. Seperti orang Arab menyebut yaitu air telah berkumpul atau bergabung dalam telaga. Az-Zajjaj mengatakan bahwa secara akar kata bahwa Alquran itu bermakna gabungan, karena pada hakikatnya merupakan gabungan dari kitab-kitab samawi sebelumnya. 3. Al-Qarain berarti pembanding Lain lagi dengan pendapat Al-Farra’ yang mengatakan bahwa kata Alquran itu tidak terbentuk dari kata qara’a-yaqra’u, tetapi merupakan bentukan dari kata dasar al-qarain yang merupakan bentuk jama’ dari qarinah. Makna qarinah itu sebanding, karena tiap ayat Alquran dengan ayat lainnya sebanding. 4. Qarana yang berarti menggabungkan Demikian juga dengan Al-Asy’ari yang berpendapat agak mirip dengan Al-Farra’ di atas, bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan dari sebuah kata dasar, yaitu qarana yang berarti menggabungkan, sebagaimana kalimat qarana asy syai’a bisy-syai’i yang maknanya menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. “Hanya saja berbeda dengan Az-Zajjaj di atas, bahwa makna yang digabung itu maksudnya adalah Alquran itu gabungan dari banyak ayat dan surat,” katanya. fiqih muamalah membaca alquran asal kata alquran Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika … You’re Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? قرأ القرأ الجمع القرأ قرن Jawaban D. القرأ Jadi………. yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz القرأ. Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? tidak ada penjelasan pembahasannya. Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? akurat dan tepat benar. Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? tidak perlu diragukan lagi. Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Pendapat tersebut menurut …. Subkhi Salih Imam Asy-Syaf’i Syeikh Abdul Qodir Jaelani Syeikh Muhammad khudari Beik Al-Asy’ari dan beberapa golongan lain Pembahasan Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Pendapat tersebut menurut Imam Al-Asy’ari dan beberapa golongan lain Jawaban E ———————— Jangan lupa komentar & sarannya Email dunia maya dalam media sosial adalah…​ Jelaskan kandungan isi buku Account of Egypt karya al-Baghdadi!​ -Quis-apakah yang dinamakan ghunnah musaddadah?sebutkan huruf huruf qolqolah!note ———————no copas lno ngasal lno ambil poi … n l———————-​ tolong di jawab ya pliss ini punya adik saya​ mohon bantuannya ya kak!!​ seorang muslim wajib mempunyai ilmu untuk mengenal berbagai pengetahuan tentang Islam karena sumber dari ilmu tersendiri adalah…..Tolong Dijawab Ya … Kakak​ sebutkan 2 contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru​ seorang guru,dia mengajar di di dalam kelas,dia duduk di atas kursitolong terjemahkan ke dalam bahasa Arab ya kakk​ 8. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! 1 Tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi 2 Rajin membersihkan pakaian juga tempat … tinggal, sehingga rumah menjadi rapih dan bersih sehingga nyaman dan sehat untuk ditinggali 3 berucap kata-kata yang maknanya kotor dan tidak sopan 4 Tidak membuang sampah sembarangan 5 Senantiasa menjaga kesucian diri dengan menjaga wudhu sepanjang hari Penerapan makna Asma’ul-Husna al-Quddus ditunjukkan pada nomor A. 2. 4. dan 5 B. 2, 3. dan 5 C. 1, 2, dan 3 D. 1, 2, dan 4​ terjemahkan mufradat berikut ke dalam huruf “latin”​ 50% found this document useful 2 votes3K views9 pagesDescriptionSebelum membuka jawaban di bawah ini, cari dulu jawabannya! Kamu akan menemukan ilmu yang lebih banyak lagi. Ingat! Belajar juga butuh perjuangan! Belajar bukan sekedar belajar, memenuhi kewajiban, apalagi untuk cari nilai! Kita belajar hanya untuk mencari Imu, menambah wawasan, dan taqwa kita kepada Allah SWT. Selamat Belajar, Semoga ilmumu bermanfaat, semoga Sukses Dunia-Akhirat!Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes3K views9 pagesAl Qur'an Hadist X PG & Kunci JawabanDescriptionSebelum membuka jawaban di bawah ini, cari dulu jawabannya! Kamu akan menemukan ilmu yang lebih banyak lagi. Ingat! Belajar juga butuh perjuangan! Belajar bukan sekedar belajar, memenuhi ke…Full description ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Para ulama’ dan pakar/ahli dalam bidang ilmu Al-Qur’an telah mendefinisikan Al-Qur’an menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi. Secara etimologi para ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa pendapat tersebut. a. Menurut Al-Lihyany w. 215 H dan segolongan ulama lainKata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja fi’il, قَرَأَ artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif قَرَأَ-يَقْرَأُ-قُرْءَانًا. Dari tasrif tersebut, kata قُرْءَانًا artinya bacaan yang bermakna isim maf’ul مَقْرُوْءٌ artinya yang dibaca. Karena Al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT sebagaimana yang termaksud dalam QS. al-Qiyamah ayat 17-18. Artinya17. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. b. Menurut Al-Asy’ari w. 324 H dan beberapa golongan lainKata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain. c. Menurut Al-Farra’ w. 207 HKata Qur’an berasal dari lafak قَرَائِنٌ merupakan bentuk jama’ dari kata قَرِيْنَةٌ yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. d. Menurut Az-Zujaj w. 331 HKata Qur’an itu kata sifat dari اَلْقَرْءُ yang sewazan seimbang dengan kata فُعْلاَنٌ yang artinya الْجَمْعُ kumpulan. Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., karena Al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. e. Menurut Asy-Syafi’i w. 204 HKata Al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata bentukan isytiqwq dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah SWT. sama halnya nama kitab suci sebelumnya, yaitu Zabur Nabi Dawud as., Taurat Nabi Musa as. dan Injil Nabi Isa as.. Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal li Dirasah Al-Qur’an al-Karrm, dari kelima pendapat tersebut diatas, pendapat pertamalah yang paling tepat yakni menurut Al-Lihyany yang menyatakan bahwa kata Al-Qur’an merupakan kata bentukan isytiqaq dari kata قَرَأَdan pendapat inilah yang paling masyhur. Ditinjau dari pengertian secara terminologi, para ulama’ juga berbeda-beda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Perbedaan itu terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan sudut pandang dan perbedaan dalam menyebutkan unsur-unsur, sifat-sifat atau aspek-aspek yang terkandung di dalam Al-Qur’an itu sendiri yang memang sangat luas dan komprehensif. Semakin banyak unsur dan sifat dalam mendefinisikan Al-Qur’an, maka semakin panjang redaksinya. Namun demikian, perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang bersifat prinsipil, justru perbedaan pendapat tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain, sehingga jika pendapat-pendapat itu digabungkan, maka pemahaman terhadap pengertian Al-Qur’an akan lebih luas dan komprehensif. Beberapa pendapat ulama’ mengenai definisi Al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah a. Syeikh Muhammad Khuiari BeikDalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islwm, Syeikh Muhammad Khuiari Beik mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikutاَلْقُرْءَانُ هُوَ اللَّفْظُ الْعَرَبِيُّ الْمُنَزَّلُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلتَّدَبُّرِ وَالتَّذَكُّرِ الْمَنْقُوْلُ مُتَوَاتِرًا وَهُوَ مَا دَفَّـتَيْنِ الْمَبْدُوْءُ بِسُوْرَةِ الْفَـاتِحَةِ وَالْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّـاسِArtinya “Al-Qur’an ialah lafaz firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri dengan surat an-Nas”. b. Subkhi aalih Subkhi aalih mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut اَلْقُرْءَانُ هُوَ الْكِتَابُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِArtinyaAl-Qur’an adalah kitab Allah yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya. c. Syeikh Muhammad AbduhSedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan Al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut اَلْكِتَابُ هُوَ الْقُرْءَانُ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَحْفُوْظُ فِيْ صُدُوْرِ مَنْ عَنَى بِحِفْظِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَArtinyaKitab Al-Qur’an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaganya dengan menghafalnya yakni orang-orang Islam. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian Al-Qur’an sebagai berikut a. Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah Al-Qur’an terdiri dari lafaz berbahasa Arabc. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Al-Qur’an merupakan kitab Allah SWT yang mengandung mu’jizat bagi Nabi Muhammad SAW yang diturunkan dengan perantara malaikat Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir berkesinambungan.f. Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nash. Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal Al-Qur’an. B. Nama-nama Al-Qur’anNama Al-Qur’an bukanlah satu-satunya nama yang diberikan Allah Swt. terhadap kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. Menurut Az-Zarkasyi dan As-Suyuhy dalam kitab Al-Itqwn menyebutkan bahwa Al-Qur’an mempunyai 55 nama. Bahkan dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, disebutkan ada 78 nama-nama bagi kitab suci Al-Qur’an. Namun, jika diperhatikan dan dicermati lebih lanjut berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an secara redaksional, maka akan didapatkan beberapa nama saja, yang lainnya bukanlah nama melainkan hanya sifat, fungsi atau indikator Al-Qur’an. Beberapa nama Al-Qur’an tersebut adalah a. Al-Qur’an اَلْقُرْءَانُAl-Qur’an merupakan nama yang paling populer dan paling sering dilekatkan pada kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana telah dijelaskan di muka, Al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun beberapa ayat yang di dalamnya terdapat istilah Al-Qur’an adalah sebagai berikut QS. al-Baqarah [2] 185 Artinya “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. …..” QS. al-A’rwf [7] 204 Artinya “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” QS. Thwha/20 2 Artinya “Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu Muhammad agar engkau menjadi susah” Di samping nama Al-Qur’an yang telah disebut dalam ayat-ayat di atas masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat nama Al-Qur’an, seperti QS. Yunus [10] 37, QS. al-Hijr [15] 87, QS. an-Nahl [16] 97, QS. al-Hijr [17] 9, QS. al-Hasyr [59] 21, dan QS. al-Buruj [85] 21. b. Al-Kitab اَلْكِتَابُAl-Qur’an sering disebut sebagai Kitwbullah artinya kitab suci Allah. Al-Kitwb juga bisa diartikan yang ditulis. c. Al-Furqwn اَلْفُرْقَانAl-Furqwn artinya pembeda, maksudnya yang membedakan antara yang haq dan yang batil. Al-Furqan merupakan salah satu nama Al-Qur’ Ak- jikr اَلذكْرAk-jikr berarti pemberi peringatan, maksudnya yang memberi peringatan kepada At-Tanzrl اَلتَّنْزِيْلُAt-Tanzrl artinya yang diturunkan, maksudnya Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantaan malaikat Jibril as. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. C. Perilaku Orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’anAl-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah Swt, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia. Kita sebagai seorang muslim harus meyakini tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah Swt, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan seseorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus memiliki budi pekerti yang luhur karena Al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika seorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus melaksanakan ibadah karena Al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat dan seorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus bergaul dengan sesama dengan baik sebab Al-Qur’an berisi tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat.

yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain adalah lafaz